Contents
Sejarah kaos oblong selalu menarik untuk kita bahas bersama. Hampir setiap orang pasti pernah mengenakan kaos oblong karena memang cocok digunakan untuk berbagai macam kegiatan.
Seperti santai di rumah, sebagai pakaian dalam kemeja, hangout bersama teman dan lain sebagainya jadi tidak heran jika banyak penggemarnya.
Salah satu alasan mengapa banyak orang suka mengenakan kaos oblong karena praktis dan santai sehingga nyaman untuk digunakan dalam waktu lama sekalipun.
Kaos oblong ini juga bisa untuk menutupi sebagian lengan, dada, bahu dan perut, hal ini yang menjadi suatu ciri khas yang ada dari kaos ini. Selain itu, pakaian ini juga tidak memiliki kerah, saku dan kancing.
Tidak adanya bagian-bagian pakaian dan justru terlihat polos, itulah mengapa kaos ini dinamakan kaos oblong.
Awalnya, kaos ini memiliki lengan pendek sampai siku dan leher bundar, namun kemudian muncul berbagai inovasi sekarang ini sehingga model dan desainnya lebih bervariasi dibanding zaman dulu.
Menurut sejarah kaos oblong, polister, katun atau gabungan keduanya sering dijadikan bahan pembuatan kaos.
Selain itu, kebanyakan t-shirt ini bersifat unisex, artinya bisa digunakan oleh jenis kelamin wanita dan pria, bahkan bisa digunakan mulai dari bayi, anak-anak, remaja, anak muda hingga usia tua.
Sejarah Awal Mula Penggunaan Nama T-Shirt
Nama kaos oblong atau t-shirt ini belum diketahui secara pasti awal mulanya. Meski begitu, ada dua teori yang sering disampaikan untuk menjelaskan awal mula pemberian nama t-shirt pada kaos jenis ini menurut sejarah dari kaos oblong.
Teori pertama mengungkapkan bahwa pakaian ini awalnya digunakan oleh militer.
Penggunaan kaos oleh militer sering disebut sebagai training atau berlatih. Dari kata itulah, kemudian diambil huruf “t” dari kata training dan kemudian digunakan sebagai huruf yang ditambahkan di awal namanya, t-shirt.
Teori ini juga sering diyakini oleh banyak orang sebagai asal mula kaos.
Selain itu, masih ada pendapat lain yang menjelaskan tentang awal mula sejarah kaos oblong dan penggunaan nama t-shirt. Kebanyakan orang menganggap bahwa bentuk kaos oblong ini menyerupai huruf “T”.
Lihat saja bagian lengan di kedua sisi dan kemudian tidak adanya aksen khusus, seperti kerah atau saku.
Berdasarkan teori tersebut, banyak orang menganggap bahwa penamaan t-shirt untuk jenis kaos ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai huruf “T”.
Sampai sekarang, kedua anggapan inilah yang memiliki banyak pengikut, meskipun pada dasarnya belum diketahui secara pasti bagaimana kebenaran di balik teori tersebut.
Pakaian Tentara Amerika dan Inggris dalam Menjalankan Beberapa Kegiatan
Sejarah kaos oblong atau t-shirt sudah ada dan sudah dimulai pada sejak abad ke 19 hingga ke abad 20. Awalnya, kaos oblong ini digunakan oleh tentara Amerika dan Inggris dalam menjalankan beberapa kegiatannya.
Penggunaan kaos oblong masih dikhususkan untuk keperluan tentara, jadi masyarakat umum belum mengenal atau bahkan menggunakannya.
Masyarakat umum juga masih belum terbiasa dalam menggunakan sebuah kaos untuk di kehidupan pada waktu sehari-hari.
Para tentara sering mengenakan kaos oblong yang polos tanpa desain apapun.
Alasan para tentara memilih kaos karena cocok dengan udara panas di negara tersebut dan banyak aktivitas fisik yang menguras tenaga sehingga kegiatan lebih nyaman.
Tentara memiliki beberapa kegiatan saat mereka tidak menggunakan seragam, seperti saat berolahraga atau latihan.
Ketika para tentara tidak menggunakan seragam, mereka lebih memilih menggunakan kaos oblong agar kegiatan fisik yang dilakukan lebih nyaman karena bahan kaos menyerap keringat.
Pada zaman itu, kaos hanya memiliki warna dan bentuk yang monoton, jadi para tentara hanya menggunakan yang itu-itu saja.
Menurut sejarah kaos oblong, diketahui bahwa warna putih menjadi warna awal kaos tersebut dan belum ada variasi lingkar lengan, kerah atau ukuran kaosnya.
Popularitas Kaos Oblong yang Semakin Meningkat
Seperti yang sudah kita simak bersama bahwa t-shirt lebih dulu populer di kalangan tentara sebagai pengganti seragam saat mereka melakukan aktivitas lain.
Sayangnya, pada zaman tersebut masyarakat umum belum terbiasa menggunakan kaos oblong dan baru populer di kalangan masyarakat umum sekitar tahun 1947.
Menurut sejarah kaos oblong, Marlon Brando menjadi salah satu orang yang mem-populerkan t-shirt pada tahun 1947.
Saat itu, sudah digelar sebuah pentas yaitu pentas teater dengan teater yang berjudul “A Street Named Desire” hasil karya dari Tenesse William yang berada di Broadway, Amerika Serikat.
Pentas tersebut diikuti oleh Marlon Brando sebagai Stanley Kowalsky.
Pada pentas tersebut, Marlon Brando mengenakan t-shirt berwarna abu-abu yang terlihat begitu pas dan letak di tubuhnya saat berperan dalam teater.
Karena penampilan Barlon Brando yang mengagumkan dengan kostum kaos ini, mulai dari situlah penonton suka dengan kaos oblong.
Selain itu, sejarah dari kaos oblong juga mencatat bahwa film Rebel Without A Cause pada tahun 1995 juga menjadi saksi penggunaan t-shirt pada awal kepopulerannya.
Film yang dibintangi James Dean ini juga mengenakan t-shirt sebagai salah satu pakaian dalam memerankan karakternya hingga membuat penonton tertarik.
Polemik Pemakaian Kaos Oblong yang Perlu Diketahui
Sejarah kaos oblong tidak hanya menceritakan tentang kekaguman masyarakat umum terhadap tampilan kaos, melainkan juga menimbulkan beberapa polemik.
Sebagian penonton memprotes penggunaan kaos oblong dalam pentas teater dan film tersebut karena mereka menganggap bahwa pemakaian t-shirt sebagai bentuk pemberontakan atau tindakan kurang ajar.
Mulai dari sinilah muncul pro dan kontra terhadap pemakaian t-shirt sebagai busana. Sebagian orang merasa senang dengan adanya kaos jenis ini karena bisa membuat kita nyaman saat mengenakannya.
Tapi sebagian orang menganggap bahwa kaos oblong sebagai busana luar yang tidak beretika dan tidak sopan.
Setelah teater tahun 1947 yang sudah kita jelaskan di atas, justru demam kaos oblong mulai melanda anak muda.
Bahkan, mereka juga sudah menganggap bahwa sebuah kaos adalah sebagai lambang suatu kebebasan bagi anak muda.
Tidak heran jika kemudian, kaos oblong lebih identik dengan anak muda, meski semua kalangan juga menyukainya.
Pada masa itu, sebuah kaos oblong juga bukan hanya bagian dari suatu mode atau bagian dari suatu tren saja, melainkan juga bagian dari keseharian mereka karena kaos ini nyaman dan praktis ketika sedang dipakai.
Namun, penggunaan kaos oblong ini juga harus disesuaikan dengan kegiatan, karena memang kurang pas digunakan untuk pergi ke sekolah, kerja, atau kuliah.
Kesimpulan dari Sejarah Kaos Oblong
Sejarah dari kaos oblong yang sudah kita jelaskan di atas memberikan pengetahuan bahwa penggunaan t-shirt memang sudah ada sejak zaman dulu.
Meskipun masih terbatas digunakan oleh para tentara, namun lambat laun masyarakat umum semakin menerima kehadiran kaos oblong untuk digunakan sehari-hari.
Selain dari penggunaan, sejarah ini juga mengungkapkan bahwa dulunya kaos oblong hanya terdiri dari satu model, satu ukuran, warna dan belum ada variasi sama sekali.
Berbeda dengan zaman sekarang di mana t-shirt semakin bervariasi, baik dari bahan, model, jenis lengan, bentuk leher dan lain sebagainya.
Dulu, kaos oblong memang selalu identik dengan kaos polos dan berwarna putih saja. Namun, semakin berkembangnya zaman dan fashion membuat t-shirt semakin bervariasi di mana kamu bisa menemukan kaos oblong dengan beragam warna, desain, tulisan, gambar atau unsur lain yang membuatnya makin modern.
Bagaimana? Seru bukan mempelajari bagaimana asal mula jenis kaos ini? Meskipun kita sering menggunakan kaos oblong dalam kegiatan sehari-hari, tapi masih banyak yang belum mengetahui bagaimana sejarahnya.
Itulah mengapa kita harus menyimak ulasan sejarah kaos oblong ini dengan baik.