Ingin Tahu Teknik Pembuatan Benang? Inilah Tahapan Prosesnya

teknik pembuatan benang

Contents

Sebelum dijahit menjadi pakaian yang siap digunakan, kain harus melewati proses teknik pembuatan benang terlebih dahulu.

Sebelum terbentuk menjadi benang atau kain seperti yang sering kamu lihat, bahan tersebut berasal dari serat.

Serat adalah sebuah bahan baku yang digunakan untuk pembuatan sebuah benang yang perbandingan antara panjang dan antara diameternya berukuran sangat besar.

Serat memiliki pengaruh yang sangat penting pada benang atau kain. Hal ini karena serat dapat mempengaruhi karakter benang yang nantinya akan dihasilkan.

Jadi, jika kamu menemukan suatu kain yang sifatnya saling berbeda antara satu dengan lainnya, itu dikarenakan sifat seratnya juga berbeda. Serat sendiri terdiri dari jenis alami dan buatan.

Serat alami berarti sudah tersedia di alam dan manusia tinggal mengolahnya. Sedangkan jenis buatan artinya serat tersebut dibuat oleh tangan manusia dan selanjutnya diolah lagi menjadi benang maupun kain jadi.

Saat ini juga sudah ada banyak sekali jenis kain yang sudah tersebar di berbagai tempat pasar tekstil. Salah satu diantaranya adalah jenis katun alias cotton.

Ada beberapa tahapan atau proses dalam teknik pembuatan benang yang berawal dari bahan baku berupa serat. Tahapan tersebut antara lain melibatkan proses penjeratan, pemintalan, penenunan, perawatan, hingga finishing.

Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai tahapan demi tahapan, alangkah baiknya kamu menyimak ulasan berikut ini.

Pemisahan Kapas dari Bijinya (Ginning)

https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Working_cotton_gin.jpg
https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Working_cotton_gin.jpg

Tahapan pertama dalam pembuatan benang dari serat yaitu penjeratan atau lebih dikenal dengan istilah ginning. Sebelum diolah, buah kapas terlebih dahulu harus dipanen dari pohonnya.

Cara memanen kapas dari pohonnya bisa dengan cara manual menggunakan tangan atau otomatis (dengan mesin). Panen manual bisa memisahkan kapas dari daunnya.

Pemanenan kapas yang akan digunakan untuk teknik pembuatan benang sendiri bisa dilakukan kurang lebih sekitar 6 hingga 7 bulan.

Setelah dipanen, selanjutnya buah atau bunga kapas tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin khusus.

Mesin inilah yang akan memisahkan kapas dari polong serta bijinya.

Perlu kamu ketahui bahwa buah kapas memiliki biji dan polong di dalamnya yang harus dipisahkan. Karena kalau tidak dipisahkan akan menyulitkan dalam pengolahan berikutnya.

Setelah terpisah dari bijinya, kemudian serat kapas akan melalui proses pengeringan. Setelah itu kemudian ditampung pada wadah khusus lalu dibawa ke pabrik pengolahan tekstil.

Proses Pemintalan atau yang Biasa Disebut dengan Spinning

https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Slater_Mill_-_Spinning_Frame.jpg
https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Slater_Mill_-_Spinning_Frame.jpg

Tahapan teknik pembuatan benang selanjutnya adalah pemintalan atau dikenal dengan istilah spinning. Buah kapas yang sebelumnya telah dikeringkan selanjutnya akan diproses ke dalam sebuah alat pemintal.

Alat pemintal sendiri ada yang tradisional dan modern. Untuk pembuatan kain tenun tradisional biasanya pemintalnya masih dilakukan secara tradisional pula.

Sedangkan produksi benang atau kain katun skala masif pada pabrik besar umumnya telah menggunakan bantuan mesin modern yang lebih canggih.

Pemintalan benang di pabrik tekstil biasanya memanfaatkan berbagai jenis serat dari buah kapas yang jenisnya berbeda-beda. Pemintalan dilakukan agar bola kapas dapat menyatu sehingga mudah diolah.

Berikutnya hasil olahan tersebut akan dilanjutkan ke mesin carding. Proses di mesin carding salah satu hal penting untuk menentukan kualitas kain yang nantinya dihasilkan.

Proses pada mesin ini hasilnya berupa serat benang berukuran tipis, selain itu juga berfungsi untuk membersihkan kapas.

Dengan adanya sebuah mesin ini, ketebalan sebuah benang juga bisa diatur sesuai dengan jenis kebutuhan yang sedang dibutuhkan.

Proses Penenunan Benang Menjadi Kain (Weaving)

https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Queen_Street_Mill_Warping_5369
https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Queen_Street_Mill_Warping_5369

Sesudah melewati proses di mesin carding, serat akan terbentuk menjadi benang dengan ketebalan berbeda-beda. Dengan demikian, teknik pembuatan benang tersebut bisa dilanjutkan lagi hingga menjadi lembaran kain yang siap untuk dijahit.

Proses ini dinamakan dengan istilah weaving atau penenunan yang merupakan tahapan utama mengubah benang menjadi kain.

Untuk membuat kain yang diinginkan harus menyiapkan benang-benang terlebih dahulu. Jenisnya disesuaikan dengan sifat maupun karakter kain yang akan dibuat.

Selain benang alami, pembuatan kain melalui proses weaving juga bisa dicampur dengan benang buatan. Campuran benang tersebut akan bisa untuk menentukan kadar persentase katun antara satu kain dengan dengan presentase kain yang lainnya.

Benang yang sudah disiapkan kemudian dianyam sedemikian rupa sehingga terbentuk menjadi lembaran anyaman kain. Proses penenunan sendiri bisa dilakukan secara tradisional maupun menggunakan mesin modern.

Tren kain nusantara yang saat ini sedang populer umumnya ditenun menggunakan alat sederhana dan tradisional.

Proses Perawatan Kain yang Telah Jadi (Treatment)

Pict by Pixabay

Setelah teknik pembuatan benang terpenuhi dan masuk ke proses pembuatan kain, berikutnya dilanjutkan ke tahapan perawatan alias treatment. Tahap ini harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas kain sebelum dipasarkan ke masyarakat.

Saat penenunan, kemungkinan masih terdapat serat yang tidak tersortir sehingga harus diperiksa kembali.

Jenis perawatan yang diberikan misalnya penggosokan atau pembersihan di area-area tertentu pada kain.

Hal ini untuk menghindari ditemukannya bagian kain yang tidak sempurna sehingga mengurangi estetika pakaian saat sudah dijahit atau bahkan tidak dapat dipasarkan. Jika sampai terjadi tentunya akan merugikan produsen.

Proses perawatan ini juga berupa pemutihan atau mencerahkan warna agar terlihat semakin bagus. Beberapa pabrik juga ada yang memutihkan kapas sebelum ditenun. Selain itu, dilakukan pula pewarnaan dengan beragam teknik.

Produsen tekstil bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk memberikan warna pada kain. Selain jenis sebuah pewarna yang alami, bisa juga dengan menggunakan sebuah pewarna buatan.

Tahap Penyelesaian atau yang Biasa Disebut dengan Finishing

https://www.onlineclothingstudy.com/2019/03/finishing-processes-of-woolen-fabrics.html

Pabrik tekstil umumnya tidak berhenti hanya pada teknik pembuatan benang saja tetapi juga memproduksi berbagai jenis kain. Kain yang telah melalui proses penenunan dan perawatan tidak langsung bisa dipasarkan secara luas.

Tetapi harus dilakukan proses akhir yakni finishing. Tahapan ini berguna untuk memastikan kualitas kain.

Tidak hanya dalam pembuatan benang maupun kain, pada dasarnya dalam membuat benda apapun harus melalui tahap finishing. Hal ini juga sebagai cara untuk mengecek apakah produk sudah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.

Jika sudah sesuai, kain yang telah dihasilkan bisa dipasarkan dan dibuat menjadi berbagai jenis pakaian.

Jenis-Jenis Benang dan Kegunaannya yang Perlu Diketahui

Jika kamu sudah mengetahui teknik tentang pembuatan benang, maka kamu juga harus mengetahui jenis benang dan juga kegunaannya. Di bawah ini adalah jenis benang beserta dengan kegunaannya.

  1. Benang Jahit

    Pict by Pixabay

    Pabrik yang menerapkan teknik pembuatan benang juga memproduksi jenis benang yang satu ini. Kamu tentunya sudah tidak asing dengan jenis benang ini karena banyak sekali dijual di toko perlengkapan jahit.

    Sesuai dengan namanya, benang ini digunakan untuk menjahit berbagai jenis pakaian terutama yang berbahan katun.

  2. Benang Obras

    https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Overlock_sewing_machine_bobbins

    Obras merupakan cara untuk merapikan jahitan di bagian pinggir agar serat kain tidak terurai. Maka dari itu, benang obras tentunya digunakan untuk keperluan mengobras sesuai pakaian sudah selesai dijahit.

    Jenis benang obras yang satu ini umumnya juga memiliki sebuah tekstur yang lebih halus. Biasanya benang yang digunakan untuk proses mengobras tersebut adalah sebuah benang polyester.

  3. Benang Sulam

    https-//commons.wikimedia.org/wiki/File-Embroidery-thread-250×250

    Sesuai dengan namanya, benang ini dipakai untuk keperluan menyulam. Sulaman yang dibuat dengan benang sulam sendiri juga bisa diaplikasikan pada sebuah baju, dress, taplak meja, sarung bantal, dan lain sebagainya.

    Benang sulam memiliki sifat yang halus serta lembut sehingga harus berhati-hati saat mencucinya agar tidak rusak.

Nah, kini kamu sudah tahu kan, kalau ternyata proses pembuatan dari serat menjadi benang hingga kain sangat panjang. Dengan begitu kamu akan lebih menghargai pakaian yang kamu miliki.

Pengetahuan tentang teknik pembuatan benang ini sangat baik agar kamu lebih paham tentang hal-hal di sekitarmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *